Jumat, 05 Desember 2014

MDGs Untuk Kesehatan Ibu dan Anak



Tujuan Pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015.
Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000 tersebut. Pemerintah Indonesia turut menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York tersebut dan menandatangani Deklarasi Milenium itu.
Deklarasi tersebut berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah tujuan pembangunan dalam Milenium ini (MDGs), sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan. 
Penandatanganan deklarasi ini merupakan komitmen dari pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi lebih dari separuh orang-orang yang menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya, mengentaskan kesenjangan jender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi kematian anak balita hingga 2/3 , dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih pada tahun 2015.
Sedikit uraian pengantar tentang MDGS dan manfaatnya bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan tanpa terkecuali. Melihat hal ini Stube-HEMAT pada Selasa 3 Juni 2014 mengadakan diskusi tentang MDGS dengan pemateri Ibu Murti Lestari selaku Board Stube-Hemat.
Dari pemaparan beliau yang paling disoroti Indonesia  adalah tingkat kesehatan Ibu dan Anak. Karena sejauh ini kesehatan baik Ibu hamil serta balita masih rendah dan bahkan sangat jauh dari yang seharusnya. Maka dari itu pemerintah berupaya agar supaya pada Tahun 2015 dapat memenuhi standart kesehatan yang semestinya.
Dilanjutkan lagi bawashannya pemerintah telah mampu setidaknya menurunkan angka kematian Ibu dan Anak. Tetapi itu adalah ukuran dari pemerintah yang mengatakan demikian kita belum mengetahui ukuran dari LSM-LSM yang juga turut berperan dalam pemantauan pelaksanaan MDGs itu sendiri. Hal yang menarik dari diskusi ini adalah ada beberapa mahasiswa yang belum sama sekali mengerti bahkan memahami apa itu MGDs.
            Sungguh hal yang sangat menyedihkan bukan ? Mahasiswa yang seharusnya lebih mengatahui dan lebih paham tentang keadaan yang terjadi saat ini di Indonesia  malah mereka yang juga belum bahkan tidak tau sama sekali tentang MDGS, apa tujuan dan manfaatnya.
Maksud dan tujuan dari diskusi MDGS yang dilaksanakan di sekretariat  Stube-HEMAT pada malam rabu dalam suasana remang-remang karena listrik padam ini yaitu untuk membekali Angga seorang perwakilan mahasiswa yang diutus Stube-HEMAT Jogja untuk mengiktu acara pertemuan Pemuda Lintas Agama di Frangfrud, Germany dan juga untuk menjadi bahan diskusi bagi teman-teman aktivis Stube secara keseluruhan.
Jadi tema MDGS diusung agar supaya Dia yang diutus setidaknya mengetahui dan dapat memepresentasikan sejauh mana pencapaian pelaksanaan MDGS di Indonesia itu berhasil serta teman-teman aktivis Stubepun dapat memahami karena pada umumnya semua belum memahami dan mengerti tentang MDGS itu sendiri. Kita mungkin hanya mahasiswa tetapi kita juga memiliki tanggung jawab yang sangat besar sebagai warga negara Indonesia.
Kita telah telah dimerdekakan maka tinggal bagaimana kita mampu menggunakan dan mengisi kemerdekaan kita dengan penuh rasa tanggung jawab. Sekiranya diskusi ini tak berakhir disini tetapi bagaimana diskusi ini mampu menumbuhkan semangat kita untuk tetap belajar, belajar, dan belajar untuk menggapai cita-cita dan harapan bangsa lewat sikap, tindakan serta prilaku kita.

Tidak ada komentar: