Senin, 22 Juni 2015

Mencintai Lingkungan Dengan Hati


Hari Lingkungan Hidup sudah lama di deklarasikan. Harapannya agar dapat memberi sedikit penyadaran kepada masyarakat secara luas. Tetapi kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sepertinya hanya sebuah dongeng belaka, karena masih banyak kerusakan lingkungan yang terjadi akibat dari kelalaian manusia dan kerakusan manusia.

Memberi kesadaran kepada manusia dewasa seperti sedikit kesulitan karena mereka sudah lebih paham dan tidak mudah untuk diarahkan karena mereka sudah punya pendirian sendiri-sendiri. Mendekati anak Sekolah Dasar sepertinya masih sangat mungkin dilakukan karena mereka masih sangat polos dan haus pengetahuan.
Hal ini yang menjadi senjata bagi mahasiswa Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) yang tergabung dalam Persekutuan Mahasiswa Kristiani (PMK). Mereka melakukan aksi edukasi kepada anak Sekolah Dasar dan mengajak mereka untuk melukis pada ember dengan tema lingkungan untuk dijadikan tempat sampah. 
Kegiatan yang mereka adakan dari tanggal 28 April sampai 30 Mei ini sangat mendapatkan apresiasi positif dari semua pihak yang terlibat. Mengapa? Karena sepertinya beberapa sekolah tersebut jarang mendapatkan kunjungan yang demikian. Acara ini berlangsun cukup lancar dari awal sampai selesainya. Teman-teman panitia berhasil mengujungi delapan Sekolah Dasar, satu Panti Asuhan dan satu Sanggar Anak Alam. Semua tempat yang mereka kunjungi adalah anak-anak SD kelas 4 dan 5.
Pada puncak acara teman-teman panitia membagikan bibit pohon kepada sekolah-sekolah yang telah mereka kunjungi sebagai ucapan terimakasih karena sudah mau menerima mereka dan membantu melancarkan kegiatan mereka. Semoga saja pada hari-hari berikutnya ada kegiatan-kegiatan lanjutan untuk melindungi Bumi kita dari kehancuran karena kerusakan lingkungan yang berdampak pada keberlangsungan kehidupan manusia. PMK !! Damai Di Hati ({})

Selasa, 16 Juni 2015

Melawan Dingin Untuk Belajar Mitigasi Bencana


Bencana merupakan suatu hal yang tidak pernah di harapkan oleh siapapun. Semua orang selalu berharap agar dapat tehindar dari bencana. Tetapi sangat sulit dihindari jika kelakukan dan perbuatan kita manusia sangat tidak ramah kepada alam.
Indonesia merupakan negara yang terletak di lingkaran gunung api sirkum pasifik dan mediterania karena 13% gunung-gunung yang ada di dunia terletak di sini. Sehingga sanagt sulit dihindari jika alam yang murka.
Berbicara bencana bukan hanya alam yang dapat mengahasilkan bencana, tetapi juga non alam seperti bencana sosial. Dewasa ini bencana sosial sangat sulit dihindari karena kelalaian manusia sendiri bencana sosial dapat terjadi.
Bencana-bencana yang terjadi sangat banyak menyita perhatian banyak orang didunia, seperti meletusnya gunung merapi, merebaknya pengusi rohingya, tanah longsor dimana-mana. Semuanya itu bukan suatu keetulan tiba-tiba terjadi, itu semua karena kelakukan manusia yang menyebabkan alam murka.
Melihat hal ini Stube-HEMAT Yogyakarta mengadakan pelatihan Bencana Alam dan Pelestarian Alam dengan tema “Mahasiswa Tangguh Bencana, Akankah?”. Harapan dari pelatihan ini menurut koordinatoor pelatihan Bencana Alam Sarloce Apang adalah agar teman-teman dapat memahami apa saja yang dapat mereka lakukan ketika mereka berada di daerah yang mengalami bencana. Siapa saja yang dapat mereka hubungi dan langkah apa saja yang dapat mereka ambil.
Pelatihan ini diadakan pada Jumat – Minggu, 12 -14 Juni 2015 di Omah Petruk, Tanen, Pakem, Yogyakarta. Pelatihan ini dihadiri oleh 22 orang peserta. Semua peserta yang hadir cukup antusia, karena mereka semua dapat mengambil bagian dalam setiap sesi pertanyan dan mereka semua terlibat dalam diskusi kelompok kecil. Sesi penutup pada pelatihan ini panitia menghadirkan Tim SAR merapi yang juga turut mengevakuasi korban mahasiswa Atmajaya yang jatuh di kawah merapi. Semoga saja diluar sana masih banyak teman-teman muda yang mau dan terus belajar untuk dapat mengerti apa pentingnya belajar tentang mitigasi bencana.