Menutup tahun
2014 Stube-HEMAT Yogyakarta mengadakan satu pelatihan terakhir di semester ini.
Pelatihan yang berlangsun dari Jumat-Minggu, 21-23 November di Wisma PGK Shanti
Dharma ini berlangsun cukup baik dari awal acara sampai akhir acara. Peserta pelatihan
yang hadir bervariasi mulai dari semester 1 sampai semester yang paling akhir. Peserta yang hadirpun dari berbagai penjuru
tanah air, mulai dari timur sampai barat Indonesia.
Tema besar pelatihan
kali ini Populasi, Pasar dan Tenaga Kerja dengan tema : Carpe Diem “Petiklah
Harimu”. Tema ini diambil agar setiap
peserta yang hadir dapat turut mengambil bagian untuk setiap kegiatan dan
aktifitas yang mereka lakukan agar segera mereka selesaikan jangan lagi
menunda-nunda yang harus mereka kerjakan.
Semua
pemateri yang dihadirkan panitia sangat menggugah rasa ingin tahu dan diskusi
dalam forum berjalan baik karena para peserta tidak hanya duduk diam tetapi
juga mereka semua terlibat aktif untuk bertanya. Pemateri-pemateri yang
dihadirkan diantaranya :
1. Bpk. Hadi
Sutarmanto (Psikologi UGM) yang membawakan materi “Persaingan Bursa Tenaga
Kerja dan Kompetisi Pasar” : Psikotes Dan Kualifikasi Tenaga Kerja.
2. Struktur
Birokrasi dan Ketenagakerjaan : Aturan
Perundangan Ketenaga Kerjaan dan Etika Dalam Bekerja, oleh : Dewan Pimpinan Daerah
Konfederasi Serikat Pekerja diwakili oleh Bpk. Kinardi.
3. Ibu Sri Hartati dari Kantor Pemberdayaan
Perempuan Yogyakarta.
4. Tantangan
Mahasiswa berkaitan Dengan MEA : “ Ekonomi Berbasis Pengetahuan” oleh : Dr.
Murti Lestari, M.Sc , Peneliti Ekonomi Pembanguan sekaligus Board Stube-HEMAT.
Pak Hadi
lebih banyak mengarah pada psikologi seorang pekerja. Psikologi pekerja yang harus
kita ketahui dan hal penting yang dapat membantu kita menempatkan seseorang
sesuai dengan besik dan keahlianya serta ada beberapa tips yang diajarkan agar
kita dapat dengan mudah mengenali karakter orang melalui caranya menggambar
pohon, menggmbar titik menjadi benda mati atau hidup. Sudah pasti setiap orang berbedah
dalam menggambar.
Pak Kinardi
sendiri lebih pada mengajarkan dan memberi pemahaman UU buruh dan sepak terjang
buruh dalam berjuang memperoleh hak-haknya. Karena jika kita melihat saat ini
banyak buruh yang masih terlantar dan bahkan tak diperhatikan aspirasinya.
Ibu Sri
sendiri memberi pemahaman masalah Gender dalam dunia kerja dan bagaimana
penempatan gender itu sendiri serta seberapah jauh peserta memahami tentang
gender itu sendiri.
Penutup
materi Ibu Murti sekaligus sebagai Boart Stube-HEMAT membawakan materi yang
sangat membuat penasaran dan baru padahal materi ini seharusnya sudah lama kita
ketahui.
Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) adalah suatu kesepatakan pada KKT ASEAN yang isinya adalah
akan diadakannya pasar bebas pada tahun 2015 mendatang. Sungguh sangat mengagetkan
bukan ? Mengapa kita belum mengetahui apa itu MEA padahal masalah ini sudah
hampir 11-12 tahun diresmikannya. Hal yang lebih mengagetkan lagi kita akan
bersaing secara bebas dengan semua negara-negara ASEAN.
Mulai dari bisnis,
pendidikan, kesehatan, dan semua aspek yang dapat dijadikan komoditi pasar dan
memiliki nilai jual. Pertanyaannya apakah masyarakat kita sudah siap dengan hal
ini ? Apakah mereka sudah mendengar atau mengetahui hal ini ? Ini merupakan PR
yang berat bagi masyarakat yang masih awam pengetahuannya.
Hal yang
selalu menggelitik adalah sampai dimana mereka mampu bersaing, sedangkan dalam
negeri sendiri saja mereka belum mampu. Tetapi apa mau di kata hal ini tidak
dapat kita hindari, mau tidak mau kita harus siap mengahadapinya. Maka mulai
saat ini sekalipun kita belum siap untuk bersaing secara luas setidaknya kita
mampu bertahan dari arus pasar bebas yang berlangsun pada 2015 mendatang.
Harapan dari
pelatihan ini yang di kemukakan oleh Yohanes
Dian Alpasa selaku koordinataor lapangan adalah teman-teman peserta mampu
untuk membangun, mempererat , dan menjaga jejaring dan komunikasi dengan orang-orang
yang telah mereka kenal baik dalam pelatihan ini ataupun yang mereka temui
diluar sana. Serta mereka mampu dan mau membuka diri untuk menerima hal-hal
baru dan mau untuk terus belajar dan bersaing secara terbuka.
Karena apapun
yang akan terjadi kita telah berada dalam masa dimana kita harus besaing secara
bebas dan luas dengan siapa saja dan dimana saja. Maka kita harus mulai
membangun diri kita dan terus belajar agar kita dapat menjadi ahli dalam bidang
yang kita tekuni.