Senin, 27 Februari 2017

KESETARAAN PEREMPUAN SEDULUR SIKEP

Perempuan, ketika mendengar kata itu banyak hal yang terlintas di pikrian kita seperti kekerasan, penganiayaan, direndahkan dan sebagainya. Tetapi hal ini sangat jauh berbedah dengan paham  yang dianut sedulur sikep tentang cara memperlakukan perempuan.

Saat di tempat lain sedang  belajar memperhitungkan posisi perempuan di dalam kehidupan bermasyarakat, sedulur sikep telah memposisikan perempuan digardah depan bahkan setara dengan laki-laki dan tidak dibedah-bedahkan. Didalam berkehidupan posisi perempuan sangat di perhitungkan baik dalam mendidik anak, bertani, menjadi aktivis dan bahkan turun ke jalan untuk mengikuti aksi membela alam mereka bersama dengan kaum laki-laki.

Sebagai perempuan kita bisa tampil didepan untuk menyampaikan ide, tetapi juga jangan lupa tanggung jawab kita untuk mengurus dapur, anak dan keluarga secara keseluruhan tutur “Ibu Gunretno”. Beliau adalah perempuan yang sederhana tetapi sangat santun dalam setiap penyampaiannya kepada kami. 

Dalam dunia pertanianpun perempuan memiliki tanggung jawab besar untuk menanam padi. Meskipun selanjutnya bukan menjadi tugas dan tanggung jawab mereka lagi tetapi proses menanam padi tidak semudah kelihatannya.  
Satu hal yang dapat dipelajari bahwa kekuatan yang mereka pelajari sejak dahulu merupakan satu hasil karya yang terbilang mahal dikarenakan adanya kekuatan dari dalam diri masing-masing sedulur di mana menganut paham Menghargai, Menghormati, Jujur, Tidak iri hati dan yang paling utama laki-laki dan perempuan saling menghargai.

Hal inilah yang membuat sedulur sikep mampu bertahan dari zaman pemerintahan kolonial sampai saat ini masih bisa eksis dan bahkan mampu mempengaruhi pola pikir banyak orang tentang cara hidup ideal seorang manusia secara utuh.

Jika seorang perempuan dihargai dalam keluarga dan di dalam komunitas bermasyarakat maka akan tercipta satu hubungan harmonis yang dapat melahirkan generasi yang tangguh, merdeka, kritis dan tidak mudah putus asa. Karena dasar kehidupan yang dipelajari dari orang tua diturunkan lewat tindakan dan perilaku yang mencerminkan makna kehidupan itu sendiri. 

Sumber : Hasil live-in Satu Hari Dua malam dengan Sedulur Sikep di Sukolilo, Pati Jawa Tengah.

Tidak ada komentar: